Indonesia diramaikan dengan demonstrasi beberapa minggu ini, dimulai sejak 6 Oktober 2020 oleh mahasiswa dan menyusul gelombang selanjutnya oleh para buruh, pelajar STM, dan kalangan masyarakat lainnya untuk melawan serta menunjukkan ketidaksetujuan atas pengesahan UU Omnibus Law. Pengesahan yang dilakukan secara terburu-buru dan mengendap-endap oleh DPR serta tidak adanya keberpihakan terhadap rakyat menimbulkan banyak tanya. Dilansir dari vivo.co.id bahwa total kurang lebih 6 ribu massa turun ke jalan. Namun terdapat respon miring berupa dugaan bahwa ada dalang dibalik demonstrasi. Diduga massa yang turun ke jalan telah disponsori oleh beberapa oknum (detikfinance.com). Dugaan tersebut ternyata didukung kuat oleh beberapa pihak salah satunya oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian, beliau mengatakan, "Sebetulnya pemerintah tahu siapa behind demo itu. Kita tahu siapa yang menggerakkan, kita tahu siapa sponsornya. Kita tahu siapa yang membiayainya,"(detikfinance.com). ...
Kalian sudah pada tau? D i kala pandemi corona masih menjadi fokus penanganan di tengah masyarakat, DPR RI dikabarkan akan mengesahkan Rancangan Undang-Undang Mineral dan Batu Bara ( RUU Minerba ) N omor 4 tahun 2009 tanggal 8 April mendatang. Fakta lain menjelaskan, tentang kasus korona di Indonesia, bisa menjadi bom untuk Indonesia itu sendiri. Hal itu dikatakan oleh salah satu dokter di Malaysia saat diwawancarai oleh salah satu stasiun TV. Tapi terlihat bahwa pemerintah masih santai dalam menanggapinya. Loh, tiba-tiba urusan RUU Minerba menjadi hal yang serius dan gerak cepat. Padahal, pengesahan RUU Minerba tersebut telah banyak ditolak dan mendapat protes aksi besar-besaran pada akhir September 2019 lalu yang bahkan menyebabkan banyak korban. Hingga akhirnya, RUU Minerba pun berhasil ditunda oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mayoritas masyarakat Indonesia tidak setuju soal RUU Minerba ini. Karena sedikit sekali bahkan nyaris tidak ada keuntungan yang didapat –atau ...